Selasa, 29 November 2016

FF JINKIBUM : Horrible, Terrible, Loveable


^^^
Kenapa dia begitu tampan? Lihat senyumnya. Matanya yang sipit itu, akan semakin tipis saat ia tertawa. Eye smile yang manis. Ah, dan pipi itu, kenapa begitu chubby? Membuatku ingin mencubitnya. Pasti sangat lembut seperti tahu. Ahh kenapa begitu tampan? Kenapa? Membuatku tak dapat memalingkan pandanganku darinya walau hanya sedetik.

Oh, apa aku ketahuan? Kenapa dia memandangku? 

Aku melihat ke sekeliling. Sial! Kemana perginya Taemin? Aisshh, anak itu, akan kupatahkan kakinya kalo bertemu nanti.

Oh, tidak. Tidak. Tidak.

Dia kemari.

Demi Tuhan namja itu kemari!

Ap... apa? Dia melambaikan tangan ke arahku?

Seorang Lee Jinki melambaikan tangan ke arahku?!?

Oh, tidak ini pasti mimpi. Aku tidak percaya. Aku benar-benar tidak percaya. Aku harus bangun dari mimpi ini.

Aku memejamkan mataku kuat-kuat dan merapalkan kata ‘bangun’ berkali-kali. Ayolah, ini hanya mimpi. Ini tidak benar. Semua ini hanya mimpi.

Kubuka mataku perlahan. Menyipit. Berharap pemandangan di depanku akan terlihat berbeda. Tapi tidak. Sama sekali tidak.   Bahkan semakin menakutkan saat namja itu sudah semakin mendekat ke arahku.

Kabur. Iya. Aku harus kabur.

Lari!

 Sekarang!

Dan tanpa menoleh ke arah namja itu lagi aku lari dari tempatku berdiri tadi.

Sayup-sayup terdengar suara namja itu memanggil namaku.

Hei, Lee Jinki tahu namaku? Oh, Tuhan bagaimana bisa?

Oh, ya bisa saja, mengingat apa yang terjadi kemarin.

Kim Kibum pabo! Terus saja berlari kau pengecut! Dasar kau pengecut brengsek sialan.

Hei, bukan aku yang pengecut brengsek sialan. Taemin. Iya Taemin. Dia yang menyebabkan semua ini. Dasar Lee Taemin pengecut brengsek sialan! Aku akan mematahkan kedua kaki dan tanganmu jika bertemu nanti.

Sial, kenapa orang itu masih mengejarku? Bodoh, dia bukan orang itu Kibum. Dia Lee Jinki, namja yang kau taksir bodoh.

Iya tapi kenapa dia masih mengejarku?

Tuhaaaann selamatkan nyawa hambamu yang lemah ini. toloooonnggg... Jebaaaaal..... >/\<

-

-

-

- kemarin sore-

“apa yang kau lakukan?”

“kenapa kita kemari?”

“hei, apa yang kau tulis?”

“ya...ya.... ya.. Lee Taemin! Ya... apa yang kau............”

Belum selesai aku melanjutkan kalimatku botol bekas air mineral itu sudah mendarat cantik dan mengenai belakang kepala seorang namja.

“yes! Tepat sasaran!” seru namja cantik di sampingku dengan bersuka cita.

Aku memandang horor ke arahnya dan dibalasnya dengan senyuman yang cerah.


Anak ini sudah gila. Benar-benar gila.

“lihat. Dia akan datang kemari,” ucap Taemin riang sambil mengarahkan dagunya menunjuk namja yang tadi menjadi korban lemparan botol.

Namja itu berbalik sambil memegangi belakang kepalanya. Menemukan benda yang telah mengenainya. Mengeluarkan isinya dan membacanya sekilas. Kedua mata sipitnya memandang lurus tepat ke arah kami.

Lee Taemin memang sudah gila. Sungguh. Dia membuat kami berdua berada dalam ambang kematian. Iya, kami berdua. Benar-benar kami berdua. Lee Taemin sialan.

-

-

-

“kau harus minta maaf kepadanya.” Ucap Taemin dengan santainya sambil menyeruput banana milk di genggamannya.

naega wae? Kenapa harus aku?” tanyaku dengan nada melengking. “kau yang melemparnya, bukan aku. Seharusnya kau yang  minta maaf!”

“aku menulis namamu di kertas itu. Jadi dia pasti akan mencarimu.” Jawabnya santai.

“mwo??”

“hahh, menyenangkan sekali rasanya bisa membantu temanku mendekati namja pujaannya”, ucap Taemin dengan senyum kepuasan.

“Taemin. Kau. Tidak. Membantuku. Sama sekali.”

Dadaku naik turun mencoba mengatur nafas. Hah, tidak bisa. Dadaku sudah penuh dengan bara emosi. Rasanya ingin meledak. Atau kuledakkan saja?

“AARRGGGHHHH LEE TAEMIN!!! KAU MEMPERSULIT HIDUPKU BODOH!!!”

-

-

-

Aku menyukai Jinki. Sungguh. Aku benar-benar menyukainya. Dia tampan, bagaimana bisa aku tidak menyukainya?

Tapi......

Lain soal jika dia sedang marah.  Dia menakutkan. Benar-benar menakutkan.

Lee Jinki a.k.a the King of Ttakbam.

“Kekuatan ttakbam-nya bisa menghancurkan kepalamu”, Itu yang dikatakan para haksaeng.

“Jinki pernah mengirim seorang haksaeng ke rumah sakit karena tidak sengaja menumpahkan jus ke makan siangnya”, itu juga yang dikatakan para haksaeng.

Eotokke? Aku pasti mati kan? Aku benar-benar akan mati di tangan namja yang kusukai. Waahh tragis sekali kisah cintaku.

-

-

-

Nafasku rasanya sudah habis. Aku tidak sanggup lagi berlari dari kejaran namja tampan itu. Sudahlah akan kuserahkan jiwa dan raga-ku padanya. Aku menyerah.

Terdengar suara langkah kaki mendekati tempat persembunyianku. Jantungku berdetak sangat keras, seperti saat menonton film horor dimana si hantu datang meneror si pemain utama. Keringat bercucuran. Nafas-pun tak beraturan. Ah, sudahlah semua akan berakhir di sini. Aku tak bisa lari lagi.

Kain yang menjadi alat kamuflase-ku tersibak dengan indahnya dan menampilkan sosok namja tampan bermata sipit. Dia tersenyum. Ya Tuhaaaann tampaaaannn. Hei, sadarlah Kim Kibum dia ini malaikat pencabut nyawamu tahu. Sadarlah!

“Kim Kibum?” dia memanggil namaku dengan suara lembutnya.

Eomma~ sepertinya aku akan mati dengan tersenyum karena bahagia. Suaranya sangat lembut. 

Akuuuu....

“hei... hei..... Kim Kibum..... kau........ hei......”

-

-

-

Sedikit demi sedikit aku membuka mata. Sangat terang. Apa aku benar-benar sudah mati? Kenapa cepat sekali? Aku bahkan tidak merasa sakit.

 Mata sabit itu. Pipi chubby itu. Bibir tebal itu. Waaahh Tuhan sepertinya telah memberikanku surga yang tepat. Dan memberikanku malaikat tampan sebagai bonusnya. Tapi, kenapa malaikat ini seperti............

“LEE JINKI?!?”

“ah, kau sudah sadar? Kenapa kau bisa pingsan? Aku bahkan belum melakukan apa-apa padamu.”

Apa-apaan ini? Jadi aku masih hidup? Dan Jinki belum men-ttakbam-ku?  Hahh, jadi apa pengeksekusianku akan dilanjutkan? Eomma~ eotokke?

“yaa... jangan pingsan lagi. Aku bosan menunggumu sadar kembali.”

Ta... tangan... tangannya menyentuh lenganku. Tangannya memegangku. Oh, tidak. Oh, tidak. 

Kenapa jantungku seperti ini? Darahku sepertinya mengalir sangat deras sekali, apa ada banjir bandang di dalam saluran darahku?

Telapak tangan besarnya sudah berada di keningku. Mengecek suhu tubuhku kah? Oh, bukan ini adalah posisi saat dia akan men-ttakbam targetnya.

Ahh, sepertinya hidupku akan berakhir di sini. Selamat tinggal dunia, eomma, appa, garcons, dan sampai jumpa Lee Taemin sepertinya kita akan bertemu di alam lain nantinya, terima kasih semua. Aku pergi.

Kututup kedua mataku rapat-rapat.

1 menit

2 menit

5 menit

Sepertinya sudah lewat dari 15 menit. Tapi kenapa aku tidak merasakan apa-apa?

“emm.... Jinki-shi. Kau masih di sana?” tanyaku pelan. Aku sadar dia masih di sana, tangannya saja masih berada di keningku.

Jinki berdehem sebentar. “i... iya... aku masih di sini.”

“lalu..... kenapa kau masih belum melakukan apa-apa?”

“e, sebentar. Se, sebentar lagi. Aku... akan melakukannya...”

Kenapa aku harus menunggu? Oke, baiklah aku menunggu. Emmm, tapi berapa lama lagi? Aku sudah lelah merapalkan salam perpisahan. -_-

Telapak tangannya turun dari kening lalu menutupi kedua mataku. Hei, kenapa....? Apa ini trik baru dalam men-ttakbam?

Sebuah benda lembut menyentuh permukaan bibirku.

Hei, apa ini? kenapa sangat lembut. Dan terasa......... manis. Sungguh sangat manis. Apa ini.......?

Benda itu mulai bergerak menghisap bibirku. Sangat lembut, seperti ia sangat hati-hati melakukannya.

Sangat manis. Benar-benar manis. Rasanya aku ingin terus merasakan benda manis itu. Aku pun ikut menghisap benda yang bergerak-gerak itu. Eumm, maniiiissssss sekali. Benar-benar manis. Tapi....... ini...... apa......?

Jangan-jangan.........

Aku berhenti menghisap. Dan benda itu pun berhenti, lalu lepas dari bibirku. Perlahan tangan besar Jinki menyingkir dari wajahku.

Aku menatapnya dengan tercengang.

Apa

Dia

Baru

Saja

Menciumku?

Menciumku? Benar-benar menciumku?!?

“daripada men-ttakbam-mu sepertinya aku lebih suka menciummu Kim Kibum,” ucapnya dengan smirk nakal di sela-sela senyuman. “ayo kita berkencan, aku tidak perlu menanti jawaban ‘iya’ atau ‘tidak’ darimu karena aku yakin kau pasti akan menjawab ‘iya’, benarkan?”

Tangan besar Jinki menarikku untuk berdiri. Aku masih tidak dapat berkata-kata. Apa yang dia katakan barusan? Kencan? Setelah ciuman lalu Kencan??

Aku tidak bermimpi, kan?

Jangan-jangan aku sudah berada di surga dan orang di depanku ini adalah malaikat penghuni surga.
Hah, aku tidak percaya.


PLAKKK


“yak, apa yang kau lakukan? Kenapa menampar wajahmu sekeras itu?”


“hah, jadi aku tidak bermimpi. Ini nyata................”


“yakkk.... Kim Kibum.... yaaaa.... kenapa kau pingsan lagi? Hei, bangun.....!!!”



~sekian~

Sabtu, 14 Mei 2016

Coretan Ngawur: Kuliah itu gimana. sih?

Hellooooo, it’s been so long didn’t post anything here huhuhu....

 Sumpah yahh kangen ngeblog banget. Literally kangen gitu. Dan alesan gak bisa nulis apapun di blog pun yaaa karena si kesayangan (red: laptop) sakit-sakitan mulu sejak semester kemarin huhuhu sedihhh. Tapi akhirnya sembuh juga gitu, yeyyy.

So, i want to talk about evi’s question on my ask.fm account. Yang isinyaaa yahhh gak jauh-jauh lah soal dunia perkuliahan gitu. Biasalah para camaba-camaba(red: calon mahasiswa baru) dedeq-dedeq emesh lucu-lucu yang baru akan lulus dari jenjang sekolahnya dan bakal menempuh pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi~ bahasane belibet rek, lol. Terus sadar juga sih pasti banyak yang bertanya-tanya gitu kan soal gimana sih dunia perkuliahan gitu, seberat apa sih? Seenak apa sih? Sesusah apa sih? Semenyenangkan gitu kah, kayak di ftv-ftv gituuuhh... meh! Ya enggak lah hege.

Nah, disini aku bakal ngejabarin gimana-gimananya kehidupan kuliah itu, tapiiiiiii versinya akuuuuu hahaha jadi gak semua yang aku bilang di sini bakal sama kayak yang mahasiswa/i lain rasakan yaa. Ini kayak yahh yang aku rasain aja, sepengalaman aku aja gitu.

Okeeey let’s start!

Di atas itu adalah daftar pertanyaan evi yang dikirimya lewat ask.fm (abaikan kalimat terakhir). Dan menurutkuuuu pertanyaan Evi emang standar sih yang bakal dedeq camaba tanyakan ke senior-seniornya.

Dan, pertanyaan yang sering banget aku dapet itu
1.
         Kak, jurusan apa sih yang cocok buat aku?
Jawab: nggak tauuuu dek huhuhu

Iya bener aku nggak tahu jurusan apa yang cocok buat kamu, karena yang tahu jurusan yang cocok buat kamu ya diri kamu sendiri. Kalau kamu tanya sama senior-seniormu yang udah lulus dan menempuh dunia perkuliahan pasti jawabnya nggak tahu. Yagimana sih senior-seniormu kan bukan peramal yang bisa ngelihat kamu cocok kuliah di jurusan mana, dek. “kamu lahir jum’at wage, jadi kamu cocoknya jurusan yang ada air-airnya, kalo gitu kamu teknik sastra ikan aja!” nggak gituuuuu wkwk.

Senior-seniormu dulu juga pernah merasakan yang namanya kebingungan menentukan penjurusan di kuliah nanti, tapi emang itu nggak membuat kami jadi tahu kalian secara personal cocoknya masuk kemana gitu. Karena yang tahu jurusan yang cocok sama kalian itu yaaa diri kalian sendiri, bukan orang lain, apalagi yang baru kenal.

Saran aku sih coba cari jurusan yang dimana kamu pasti bakal seneng saat berada di jurusan itu, yang bukan Cuma ikut-ikutan temen, tapi bener-bener apa yang kamu mau, yang udah jadi cita-cita kamu, keinginan kamu, passion terbesar kamu.

Problem teenager nowadays, yang udah-udah sih pasti bingung karena mikir ‘duh, gue mah gak punya cita-cita’ ‘duh, emang gue pengen jadi apa sih di masa depan nanti?’ ‘ah, sekolah aja udah pusing, apalagi kuliah, nggak ah nggak mau kuliah!’ dan sebagainya dan sebagainya. Haduuuhh, kadang ku amat sangat gemash dengan tingkat ke-apatis-an dedeq-dedeq ini. Tapi, yagimana lagi ya sistem lah yang bikin mereka kayak gitu. Mereka terlalu bingung karena terlalu concern ke pelajaraan tanpa berpikir ke depannya mau gimana. (duh, ngomongnya udah keluar batas, maaf maaf maaf...)

kalau masih bingung ‘menemukan’ cita-citamu yang sekarang,  coba ingat-ingat kembali cita-citamu yang dulu, duluuuu banget pas masih kecil terutama, masih balita-eSDe gitu. Karena entah bagaimana kita akan bisa menemukan kembali apa yang kita impikan saat kita mengingat impian kecil kita dulu. Nah, dari situ coba hubung-hubungin kayaknya kalian yang dipengenin banget dulu tuh apa sih? Dan pengen banget ngewujudin apa yang merupakan mimpi kecil kalian di masa dewasa kalian nanti.

Terus, yang nggak boleh ketinggalan sih, bicara sama orang tua. Diskusi sama mereka. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan di hidup kamu. Nggak 100% keputusan mereka juga, karena semua pilihan ada di tangan kamu.

Jadiiiiii pokoknyaaa saat memilih jurusan, ingat-ingat kembali apa impian kamu, cita-cita kamu, temukan keinginan terbesar dalam hidup kamu, dan libatkan orang tua, karena bener deh restu orang tua tuh penting banget.

Good luck dalam pilih-pilih jurusan~^^/

Terus pertanyaan yang ke-2 itu biasanyaaa
2.       Kak gimana sih dunia perkuliahan itu?
Jawab: wah, luas banget dek pertanyaannya gak bisa dipersempit apa?
-Ya kayak Ospek gitu kak, terus mata kuliahnya, sitem SKS gitu-gitu, ohiya kak dosennya galak-galak nggak sih kak? Kalau ada tugas dari dosen gitu bisa minta bantuan kakak tingkat nggak sih kak?
Jawab: duh, dek banyak amat satu-satu ngomongnyahhhh...
           -Yah kak tadi katanya suruh dipersempit
Jawab: suruh dipersempit bukan diperpanjaaanng!!
           -Yaudah deh itu aja. Eh ada lagi kak kalau kuliah sambil organisasi gitu enak nggak sih                      kak? Gunanya apa sih kak? Bisa cepet dapet jodoh nggak kak kalau ikut organisasi gitu?
Jawab:..........

Hahahhaha anjirrr garing banget iya itu intermezo dikit aja sih, untuk menunjukkan tingkat kejayusanku wkwk

So, darimana nih neranginnya, eummm dari Ospek dulu aja kali ya.

-                           - Ospek
“Ospek itu ngelatih kedisiplinan.
Waktu ospek, tes seberapa jauh sih diri lu mampu buat nyelesain semua tugas tepat waktu dan tanpa masalah. Gak usah ngedumel "tai ini ngerepotin banget sih". Ngedumel bikin capek.
Manfaatin buat membiasakan diri dapet banyak kerjaan.
Ospek itu ngelatih kesabaran.
Ya kapan lagi ada orang marah-marah depan muka?
Jadiin ajang buat melatih kesabaran, bisa fokus dan tetap santi meskipun ditekan.
Ospek itu ngelatih harus kritis berani.
Gue yakin banyak dari kita yang "ini kenapa dah ospek gini amat", cuma seberapa yang berani mempertahankan pemikiran itu kalo udah 'dibantai'?
Mikir itu bagus, mempertahankan pemikiran itu hal lain.
Ospek itu ngelatih kita buat memimpin dan berkoordinasi.
Gak semua orang bisa langsung punya niat berorganisasi dan bersosialisasi dengan sendirinya, beberapa orang butuh trigger tertentu. Ospek, bisa jadi ajang "cek ombak".
Percaya gak percaya, kadang ada tiba-tiba yang keluar kalo dia bisa mimpin waktu dia mulai ikut ospek, padahal sebelumnya selengean.
Dan yang terakhir, ospek itu ngelatih lu buat gak kabur dari tantangan.
Satu hal yang lu harus tau : ospek itu masalah yang dibuat-buat. Kalo lu kabur, beres perkara.
Yang hebat adalah, kalo lu bisa kabur, tapi lu memilih engga. 
Lu tetep mau bertahan buat susah seneng bareng sama temen-temen lu, ikut capek-capek dimarahin dan kerjain seabrek tugas ketika seharusnya bisa aja lu cabut terus nonton film, itu yang hebat.
Hal-hal semacam ini yang ngebentuk kualitas orang.
Nikmatin ospek sebagai sebuah tantangan, sebuah sarana buat berkembang.
Jangan ciut duluan sama mindset serem dan gak penting.”
-Gilang kharisma-

Mengutip dari kata-kata kak gilang di atas, nggak mengutip juga sih orang emang semuanya di copas wkwk. Iya gitulah gambaran Ospek. Jangan takut Ospek karena ngelihat berita-berita di media yang seringnya ngeberitain Ospek yang kejam lah, perploncoan lah, nggak sesuai tujuan sama pelaksanaan lah. Jangan. Jangan pernah punya mindset negatif pada sesuatu yang sebenarnya punya dampak positif bagi kita.
Cerita aja nih ya, kalau di kampus aku, terutama fakultas aku (FIB) nggak akan ada yang namanya Ospek dengan sistem perplocoan gitu. Enggak ada sama sekali. Dijamin. Ini bukan ajang promosi kampus ya, tapi emang itu lah faktanya. Aku yang dulu pernah jadi maba yang diospek terus tahun kemarin pun jadi senior yang ngospek nggak ada sama sekali praktik kekerasan gitu gitu. Ngebentak-bentak aja enggak. Yang ada kami berusaha buat para maba-maba biar nyaman saat memasuki dunia perkuliahan, kita pengen kalian para mahasiswa baru mampu beradaptasi dengan baik di kampus baru kalian, nyaman sama jurusan kalian, kenal sama teman-teman sepenjurusan kalian. Nggak ada niat sama sekali buat ngejahatin kalian, balas dendam dan sebagainya. Yakan memang Ospek itu tujuannya buat pengenalan kampus. Yabegitulah praktik di lapangan.
Cumaaaannn, memang tidak menutup kemungkinan jikalau ada kaka-kaka senior yang sepik-sepik ke mabanya, terutama cowo-cowo ke ciwi-ciwi tuh wkwk emang suka pada modus mereka. Yahhh emang bumbu-bumbu lucunya itu sih.
Ohiya, memang ospek di setiap fakultas itu sistemnya beda-beda kalau di teknik mungkin memang agak lebih keras, yakan anak teknik gitu masa mereka mau dilembek-lembekin gitu kan ya nggak pas jugaaa. Tapi hasi dari ospek itu, deuuuhh suka bikin iri, mereka tuh bisa sesolid itu sama anak-anak seangkatannya, bahkan sampai lulus kesolidannya mereka tuh masih kejaga aja.
Jadi, intinya Ospek itu yaaa jalani aja lah. Anggap itu proses yang harus kalian lewati. Setiap impia kalia kan pasti ada prosesnya, nah ini adalah bagian dari mencapai impian itu. Lakuin aja, kerjain aja, nggak usah takut, nggak ada yang perlu ditakuti, karena semua pasti bisa dilalui *aihhhh sedaaaapppp...
-          Tentang dunia perkuliahan
hemm sebenarnya bingung sih mau bahasnya  gimana karena dunia kuliah yaaa gitu. Wkwk.
Gambaran luasnya aja sih, kuliah itu kayak mini-nya Indonesia, in case kalo kuliahnya di dalam negri ya, kalo di luar mah ya kayak minaturnya dunia aja gimana. Soalnya nanti temen-temen kamu di satu kampus itu, satu jurusan atau bahkan satu kelas lah, pasti banyak yang dari luar daerah tempat kamu berasal. Yaa, yang artinya kamu pasti bakal ketemu dengan cara bicara, budaya, dan tingkah mereka yang ‘unik-unik’.
Dan kadang itu bisa jadi yang kayak apa yaaa kamu nemuin suatu yang baru di situ. Kamu bisa tahu kalau dunia kamu nggak sesempit itu, kalau dunia kamu itu bukan Cuma tentang kamu, tapi ada orang lain di dalamnya. Nah di saat ini kamu bisa belajar bahwa sifat egois itu nggak baik dipakai terus-terusan, bahwa sikap individualistis itu nggak akan pernah bawa kamu kemana-mana. Karena di luar sana, saat kita lulus dari  jenjang pendidikan kita, kita kan kembali ke masyarakat, kita akan lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat, dan kita akan banyak bertemu dengan tipe orang dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda.
Buseeettt, serius amat, bahasanya duuhhh jadi pusing...
Iyakan, memang kalo dibahas secara general ya kuliah tuh seluas itu. Yaudah kita bahas soal dosen, yaaa. Kalo dosen sih ya emang bawaan dosennya sih, ada yang galak, ada yang woles, ada yang ngasih nilainya seenaknya sendiri, ada yang baek banget kasih nilai, ada yang sering kasih tugas banyak, ada yang meskipun kamu di kelas tidur juga gak peduli lah... yahh macem-macem sih, nanti kalau ketemu dosen macem ituuu yaaa yaudah sih terimain aja hihihi.
Terus kalau ada tugas bisa nanya kaka tingkat gak? Yabisa, kalo kamunya mau nanya. Kalau kaka tingkatmu gak lagi sibuk-sibuk banget yaaakk pasti mah dibantuin gituuu. Apalagi kalo kaka tingkatnya gebetan sendiri beuuhhh pasti... pasti... yagitu dehhh.....
Nah, kalau ditanya persiapan apa aja pas kuliah nanti, yang paling penting itu niat. Iya niat, niat kamu pas mau kuliah apa? Pengen apa? Mau apa? Kalau niat kamu pengen ngebahagiain ortu, yajadikan itu sebagai motivasi kamu, pegang terus karena nanti akan ada saat dimana kamu bener-bener down, jenuh, gak semangat lagi. Kamu inget lagi niat awal kamu kuliah itu apa. Kamu harus bisa bawa niat itu selalu sama kamu sampai lulus nanti, dan wujudin itu. Jangan sampai apa yang kamu kerjakan di kuliah itu hanya jadi sia-sia.  
Terus siapin mental. Jangan gampang ngeluh, karena nggak Cuma kamu yang ngerasain hal itu, temen-temen kamu juga. Sharing sama temen kamu, sahabat kamu, atau ortu kamu, kalau kamu merasa ‘lelah’ sama masa perkuliahan kamu. Seenggaknya dengan berbagi ada sedikit rasa kelegaan di hati kamu.
-          Kuliah sambil organisasi
Ini sebenarnya gak usah diterangin di sini sih, ntar aja kalo udah resmi jadi mahasiswa kan bakal ngerti sendiri pentingnya. Ya nggak? Kalau dibilang penting, ya penting sih, dibilang enggak yang enggak juga wkwk. Ya terserah pribadi masing-masing sih.
Kalau di organisasi nanti kalian bisa belajar buat membangun relasi, tahu gimana caranya bekerja dalam suatu tim, yang yaaa itu bakal kepake sih pas di tempat kera nanti. Nggak papa kuliah sambil organisasi, asal bisa tahu mana yang musti diprioritaskan, asal tahu cara bagi waktunya, asal ketika salah satunya menjadi berat sebelah tidak menjadi alasan untuk disalahkan(?)... nguomong opoooohhh
Organisasi itu pilihan, kalau kamu udah memilih itu ya lakukan sebaik-baiknya. Organisasi itu benda mati, organisasi nggak akan kasih kamu apa-apa, tapi kamu yang akan dapat ilmunya di dalam prosesnya nanti.
Asedaaaapppp sok bijak banget elaaahh

3.      Gimana dek masih ada yang mau ditanyakan?
-Hemm masih banyak sih kak sebenarnya, tapi... ini dulu aja deh hehe..
Yaudah dek kalau ada yang mau ditanyakan langsung tanya aja yaaa disini nih-> http://ask.fm/Eka_VidiVici Emang jawabannya banyak ngawurnya sih, tapi insyaallah berfaedah wkwk.

Okeeeeyyy, sekian buat kali ini, udah panjang banget padahal, duhhh maaf ya emang nih dasar kalo ngomong suka dipanjang-panjangin huh. maaf yaaa kalo panjang banget huhuhu, nggak sadar bisa sepanjang ini. Semoga apa yang aku sampein bermanfaat ya. Maaf kalau ada salah kata atau gimana. Yaa kekurangan milik saya, kesempurnaan hanya milik Allah... dorce show show show...... *krikk krikk krikk
  
Thank you~ I love you~

Keep shining baby~^^