Tittle: Jonghyun’s Dream Girl
Author: E.K.Des
Cast: Kim Jonghyun SHINee, menejer hyung, Lee Yubi
Genre: romance (gagal)
Length: drabble (mungkin)
Rate: G alias Gaje
Desclaimer: FF gaje ini hasil otak abalabala saya~
Warning : hati-hati di jalan banyak lobang/?
a/n: Yubi? Kenapa Yubi nyempil? Atuhlah pengen aja ngepairingin mas
Kimjong sama mbak Yubi. Blingers jangan potek yaaa?? Huwakakakaka XD
no banyak cingcong, cusss..
~Happy reading~
©
©
©
Matahari
pagi berganti menjadi matahari siang. Makin tinggi di atas padatnya kota Seoul.
10am KST.
Namja itu masih bergumul dengan
selimutnya. Matanya terpejam. Menyembunyikan puppy eyesnya di balik kelopak
mata yang tertutup itu.
Perlahan badannya mulai bergerak
kecil. Membuka mata dan melihat ke langit-langit kamar. Melirik ranjang di
sebelahnya. Taemin, sang maknae yang merupakan teman sekamarnya di dorm. Sudah
tak ada penghuni di sana. Pasti sudah mulai bergulat dengan padatnya jadwal
masing-masing. Mungkin dongsaengnya itu sengaja tidak membangunkannya karna
semalam ia pulang ke dorm jam 3 pagi, setelah menjadi DJ radio tengah malam.
Semalam ia benar-benar langsung
terlelap. Meskipun insomnia yang mendera dapat menjadi jalan untuk mencari
nafkah baginya, tetap saja ini melelahkan. Setiap hari harus pulang dini hari
dan menjadi penghuni terakhir di dorm siang harinya. Tertinggal sarapan bersama
para member dan tidak lagi menjabat sebagai si paling awal bangun di antara
member SHINee.
Perlahan menegakkan tubuhnya,
duduk di pinggiran ranjang. Meraih ponselnya. Melihat jam, mengecek jadwal yang
dikirimkan sang manajer, Mino hyung dan membuka sosmed. Twitter, sosial media
yang menghubungkannya dengan banyak penggemar di luar sana. Melihat mention
yang masuk, tertawa kecil membaca apa yang ditulis para fans untuknya. Ingin
rasanya membalas mention itu satu per
satu, sayangnya itu tidak mungkin. Bukan hanya akan membuat para fans yang lain
menjadi iri melihatnya, tapi juga akan membuat jari-jarinya makin pendek
seperti kakinya karna banyaknya mention yang masuk. Tsk, alasan macam apa itu?
Meletakkan ponsel dan meraih
sebuah buku sketsa yang ia letakkan tidak jauh dari tablet PC-nya berada.
Membalik isi buku itu. Terlihat sketsa wajah seorang yeoja. Membalik halaman
berikutnya lagi, lagi dan lagi. Buku itu berisi sketsa wajah yang sama. Yeoja
yang sama.
Saat yeoja itu tersenyum, saat
tertawa, saat menatap dalam, dan segala ekspresi lainnya yang tergambar dengan
jelas. Jonghyun menghela nafas, masih memandangi sketsa yeoja manis yang sedang
tersenyum itu. “hei, kau? Siapa kau? Mengapa setiap hari kau muncul di mimpiku?
Mengenalmu pun tidak, mengapa dengan mudahnya kau masuk ke mimpiku, eoh?”
ucapnya pada sketsa di depanya. Lalu tersenyum manis menatap wajah yang tergambar di sana.
©
©
©
Begitulah, belakangan ini mimpi seorang Kim Jonghyun selalu
dihiasi wajah yeoja itu. Kulitnya yang putih susu, bibir cherry-nya, mata
dengan double eyelids, hidung yang mungil dan sangat pas dengan bentuk wajahnya
yang baby face. Apalagi pipi chubby itu, benar-benar membuat yeoja itu semakin
terlihat imut.
Yeoja itu selalu muncul di mimpi Jonghyun, aneh karna
bahkan tak pernah sekalipun jonghyun bertemu dengan yeoja itu. Tapi degan
sangat rajinnya yeoja itu muncul dalam mimpinya. Dan lucunya setiap bangun dari
tidurnya, Jonghyun akan merasa bahagia. Ada rasa hangat dalam dadanya.
Membuatnya bersemangat menyambut semua jadwal padatnya.
Yeoja dalam mimpinya itu seperti memberikan supply energi
dalam dirinya. Jonghyun senang dengan rasa ini, rasa hangat yang merasup dalam
dadanya. Dia tak pernah merasa terganggu dengan hadirnya yeoja itu dalam
mimpinya. Sepertinya Jonghyun jatuh cinta. Jatuh cinta pada yeoja dalam
mimpinya.
Terkesan aneh. Tapi, itulah yang dirasakan Jonghyun. Ia yang
telah jatuh cinta pada gadis dalam mimpinya.
©
©
©
Sampai di pelataran parkir di
depan gedung salah satu stasiun TV yang terkenal di Seoul. Jonghyun
menyembulkan kepalanya dari balik pintu mobil. Memakai masker dan kacamata
hitam. Berjalan menuju pintu besar gedung tersebut.
Di sepanjang dia berjalan
disambut oleh beberapa fans yang mengambil gambar dirinya.
Drrt drrt drrt
Ponsel yang ia pegang bergetar.
“ne, hyung?”
“jjong kau di mana?”, suara di seberang line telphone yang
memperdengarkan suara bass menejer hyung.
“a, aku sudah di depan gedung
hyung”
“begitukah? Kalau begitu cepatlah masuk ke
dalam”.
“ne..”, jawab
Jjong sedetik sebelum menejer hyung memutuskan sambungan terlebih dahulu.
Menatap layar
ponsel sesaat, lalu mulai mempercepat langkahnya melewati pintu besar gedung itu.
Menaikki tangga satu per satu menuju lantai yang ia yakini menejer hyung sudah menanti di sana. Tentu
saja ia tahu, karna ada jadwal record sebuah acara hari ini di gedung itu. Dan
ia sebagai guest star-nya.
Sampai di
lantai yang ia tuju. Berjalan di koridor sambil menyapa beberapa sunbae dan
hoobae yang berpapasan dengannya. Berbelok di koridor menuju ruangan recording.
Deg..
Jantungnya
serasa terhenti sesaat.
Sebuah
pemandangan yang sangat sulit dijelaskan. Dia hanya bisa memandang lurus ke
depan tanpa bisa membuka suara. Kakinya terasa kaku dan sangat berat untuk
mulai melangkah.
“hei, Jjong!”,
seru menejer hyung kepada Jonghyun yang masih berdiri di tengah-tengah koridor.
“kemarilah..”
Tapi jonghyun
tidak bereaksi. Dia masih berdiri di tempat yang sama. Memandang lurus ke
depan. Matanya tak pernah lepas dari..
Dari sosok
wanita yang berdiri di samping menejer hyung..
Wanita yang..
Aahh, dasar kau Jjong, kenapa kau selalu tak
bisa memalingkan pandanganmu dari semua yeoja yang tergolong cantik, eoh?
Sifatmu ituuu aisshh.... batin menejer hyung.
Menejer hyung
menggaruk belakang tengkuknya yang terasa aneh. Emm, mungkin merasa tak enak
pada gadis di sampingnya, yang rencananya akan ia perkenalkan pada laki-laki
aneh yang masih berdiri di tengah-tengah koridor dan sama sekali belum beranjak
dari tempatnya meski sudah ia panggil. Tersenyum canggung pada gadis di
sampingnya lalu memberi isyarat bahwa ia akan menjemput laki-laki aneh itu.
“yak, Jjong.
Kau ini apa-apaan? Kenapa masih berdiri di sini? Kau mau membuatku malu, eoh?”,
ucap menejer hyung saat sudah berdiri di depan si dino head dengan setengah
berbisik.
“h, h, hyung..
di dia siapa?”, tanya Jjong dengan suara yang hampir seperti bisikkan.
“aisshh, kau!
Ayo, aku berencana mengenalkanmu padanya”, menejer hyung sembari menyeret tubuh
Jonghyun mendekati gadis yang masih berdiri di tempatnya tadi sambil tersenyum
manis.
Senyum itu..
Wajah itu..
Pandangan mata itu..
Oh, Tuhan.. Bagaimana bisa kau membuat
skenario kehidupan seperti ini..?
Dia cantik.. sangat cantik.. tapi apa ini
nyata?
“nah, kenalkan
ini Lee Yubi dia akan menjadi partner guestmu di acara ini Jjong”, terang
menejer hyung.
“anyeong, Lee
Yubi imnida..”, ucap Yubi sambil mengulurkan tangannya ke arah Jonghyun.
Jonghyun masih
terpaku di tempatnya. Tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Kedua mata hazlenya
tak dapat lepas dari wajah Yubi.
Bahkan suara itu..
Suara itu sama...
Sama dengannya..
Apakah dia adalah... DIA..?
“hei,
Jjong..”, bisik menejer hyung di telinga Jonghyun, agak sebal pada si dino head
itu yang masih belum bereaksi pada salam perkenalan dari Yubi. Paling tidak
jangan kau biarkan gadis itu menggantungkan tangannya tanpa kau membalasnya
Jjong, batinnya.
“bagaimana
bisa kau berada di sini?”, sebuah kalimat yang akhirnya keluar dari bibir
Jonghyun. Tapi, sebuah kalimat tanya. Kalimat yang membuat dua orang di
depannya mengerutkan alis. Dan Yubi mulai menurunkan tangannya perlahan.
“a.. a..
aahhh.. pasti kau mengira kalau Yubi ini murid High School kan? Kau salah
Jjong, dia seumuran denganmu. Kalian sama-sama 90 liner. Tadi kupikir juga
seperti itu.. he he hee heee”, terang menejer hyung dan diakhiri tawa canggung.
Yubi tersenyum
canggung. Kedua mata Jonghyun masih tidak lepas dari kedua matanya. Ahh,
suasana ini sungguh tidak enak. Yubi mulai mengalihkan pandangannya. Memberi
isyarat pada menejer hyung jika dia akan beranjak pergi dari tempat itu.
Greepp..
Telapak tangan
yang terlihat kokoh itu menahan lengan kiri Yubi. Bukan, bukan menejer hyung.
Tapi Jonghyun. Iya, namja aneh itu. Namja yang sedari tadi hanya memandangnya
tanpa membalas salam perkenalannya.
“pernahkah kau
jatuh cinta pada seseorang yang belum pernah kau temui sama sekali?”
“mwo?”,
menejer hyung dan Yubi hampir bersamaan menjawab pertanyaan Jonghyun yang
tiba-tiba itu.
“pernahkah kau
jatuh cinta pada sosok yang selalu muncul di mimpimu?”, pertanyaan Jjong yang
semakin membuat kedua orang di depannya mengerutkan kening dan semakin
kebingungan.
“aku... jatuh
cinta padamu Lee Yubi-shi”
“WMO??”, seru
menejer hyung yang menggema di seluruh koridor.
~FIN~